Senin, 30 April 2012

Cerpen Tentang Cinta Monyet

Nama : Iqbal NPM : 16209097 Kelas: 3EA17 Aku mencintai dia dari umurku 15 tahun, dan sekarang aku sudah berumur 18 tahun. Namaku Tiara sudah hampir 3 tahun aku mencintainya, dan aku hanya bisa menjadi sahabatnya tak lebih. Nama orang yang kusukai iqbal. Suatu saat dia menyukai seorang teman ku , namanya silvia. Aku sangat kecewa mengetahui hal itu, aku dan iqbal sangat dekat, saking dekatnya seluk beluk cinta, keluarga, sampai semua masalahnya aku tau. Dia sering bercerita tentang perasaannya ke silvia padaku. Aku senang bisa menjadi tempat curahan hatinya, setidaknya dia dan aku sering bertemu karena itu. Sampai suatu saat aku dan iqbal mempunyai sedikit salah paham. Hanya karna aku salah bicara, dan dia salah mengartikan perkataan ku. maksud perkataan ku waktu itu ingin membuat dia tau siapa silvia sebenarnya, tapi di pikirannya aku ingin menjatuhkan silvia di depannya . Mulai saat itu aku dan dia sudah tak lagi saling menegur, karena sudah jarang bertemu, ’kecewa’ hanya itu yang bisa ku katakan. Bodoh sekali aku ini kenapa aku harus ikut campur urusannya, coba saja waktu itu aku tak ikut campur, kejadiannya tak akan seperti ini. 1 minggu berlalu, aku merasa sudah seperti 1 tahun, menurut gosip yang beredar di sekolah iqbal & silvia sudah pacaran. Di depan mereka aku bersikap senang mendengar gosip itu, tak ada yg tau jika hatiku ini seperti di tusuk-tusuk jarum. Malamnya iqbal sms aku, dia bilang dia ingin bertemu dengan ku, setelah bertemu aku hanya terdiam, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutku, sampai akhirnya iqbal yang memulai cerita. Dia curhat lagi sama aku, dia menceritakan semua tentang hubungannya dengan silvia, aku senang bisa melihatnya tersenyum, belum pernah aku lihat dia mencintai seorang cewek sampai seginihnya, aku tersenyum seketika melihat dia bercerita semua tentang hubungannya. Dalam hatiku berkata: ’’ iqbal, andai kamu tau aku sayang banget sama kamu, aku ingin melihat senyummu ini selamanya’’ Iqbal sudah lama tau kalau aku mencintainya, tapi dia tak pernah memberi komentar, baginya aku hanya sebatas temannya saja . 2 bulan sudahh berajalan tak ada masalah, aku masih bisa melihat semua senyuman yang selalu tertera di wajah iqbal , tapi suatu ketika aku melihat dia menangis di depan ku, dia memelukku tiba-tiba, pelukannya terasa sangat dingin, aku bisa merasakan hatinya yang sedang gundah dan kecewa. Aku menanyakan apa yang terjadi padanya perlahan-lahan. Aku mengajak nya untuk duduk di depan rumah ku. Aku tak pernah menyangka akan melihat iqbal menangis, biasanya aku yang selalu menangis karena dia, tapi kali ini keadaan berbalik, dia menangis karena cewek yang dia cintai. Silvia selingkuh dengan teman dekat iqbal yaitu michael. Michael juga berteman denganku, tapi tak sedekat iqbal dengannya. Michael tinggal 1 perumahan sama aku dan iqbal. 5 hari kemudian iqbal memutuskan hubungannya dengan silvia, dia merelakan silvia untuk Michael. Mulai saat itu hanya kesedihan yang bisa kulihat dari muka iqbal, tak ada lagi senyuman yang kulihat 2 bulan lalu, aku merasa kecewa dengan sifat silvia, aku tak bisa terima silvia menyakiti iqbal. Suatu ketika michael menghubungiku, dia berkata ingin membuat iqbal menjauh dari silvia. Aku tau maksud michael, dia cemburu silvia dan iqbal masih sering komunikasi melalui sms. Aku sudah sering memperingati iqbal untuk menjauhi silvia, tapi dia tak pernah mau dengar. Malam minggu berikutnya , aku , iqbal dan michael duduk bersama di depan rumahku. Tak ku sangka iqbal menyatakan cinta padaku, dia nanya apakah aku mau menjadi pacarnya, yang jelas aku senang sekali malam itu, tak pernah ku sangka akan menjadi seperti ini. Aku pun menerima cintanya pada malam itu juga, michael saksinya. Tapi saat michael pulang iqbal mengatakan hal yang aku pun tak pernah mau mendengarnya. Ini yang dikatakannya “Maaf tiara hubungan kita hanya pura-pura saja, aku tak serius dengan ucapan ku tadi”. Uufffh seperti ini yang kurasakan ” hancur”. ”emangnya apa yang kamu harapkan dengan hubungan pura-pura ini iqbal?” tanyaku padanya . ”aku sudah memikirkan semua perkataanmu, aku tak ingin membuat michael menganggap aku masih mencintai silvia, cukup kamu saja yang tau kalau aku masih sangat mencintai silvia” jawab iqbal. ”baiklah kalau begitu iqbal, anything for you my boy .” kataku seketika dia menarikku & mencium dahiku , ”terima kasih sayang, cuman kamu yang bisa mengerti aku, maaf kalo aku sering membuat perasaanmu sakit . ” Aku hanya diam dan pulang, kata yang kusampaikan terakhir padanya malam itu ialah ” jangan tidur terlalu larut, semoga aku bisa membantumu, aku tulus sayang kamu. ” Sesampainya dirumah, aku istirahat dan berharap semua yang terjadi malam ini hanyalah mimpi. Malam minggu berikutnya, aku dan iqbal di ajak michael buat double dinner. Kita makan malam dulu, selanjutnya kita jalan keliling taman sekitar. Aku sih senang aja, tapi aku bisa lihat muka sedih iqbal, bisa terlihat di dalam hatinya yang paling dalam hanya ada kecewa . Michael memeluk silvia, sedangkan aku hanya berjalan biasa dengan iqbal, tak ada pelukan dan pegang tangan, aku tau hubungan kami cuman pura-pura, tapi tak bisakah malam ini saja dia membuatku bahagia ? silvia keterlaluan, dia sama michael romantis banget di depan iqbal. gak ada yang bisa mikirin hati iqbal. Saat perjalanan pulang, aku berpikir untuk membuat iqbal sama silvia berduan, aku pura-pura sakit perut dan menyuruh michael untuk mengantarku ke rumah sakit dengan alasan iqbal saja yang mengantarkan silvia pulang. Dengan bodohnya michael pun meng-iyakan permintaan ku. Iqbal sms aku ”apa maksudmu tiara ?” Aku hanya menjawab sms nya ”gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, ungkapkan semua yang ada di hatimu. ” Aku langsung meng-non aktifkan hp ku, aku tak ingin menggangu silvia dan iqbal. Sesampainya di rumah sakit, aku menyuruh michael menunggu dan mengantar aku pulang nanti, ia pun setuju. Sesampainya di gang rumahku , aku masih duduk-duduk di taman dekat rumah ku, tak sadar aku menangis dan melukai tangan ku, rasa sakitnya tak sepedih rasa sakit hatiku. Jika bisa memutar waktu, tak ingin aku bertemu iqbal, kalau tau aku akan sangat mencintai dan menyayanginya seperti sekarang. Saat ku mulai menutup mata sambil bersandar di dinding, tiba-tiba ada yang mengelap air mataku . Saat ku buka mata, ternyata itu iqbal, dia mnghapus air mataku dan membungkus luka di tanganku yg sudah penuh dengan darah dengan sapu tangan miliknya. Dia memeluk ku , dan berkata ”bodoh, kenapa kamu melukai dirimu sendiri? tak ada gunanya kamu melukai tanganmu, itu bukan jalan keluar suatu masalah. ” Aku semakin menangis dan memeluk iqbal dengan sangat kuat, tak bisa lagi ku tahan. dia menyuruhku untuk pulang saja. Sebelum aku pulang Iqbal menggenggam tangan ku sambil berkata, ”Aku mencintaimu setelah kejadian yang kita alami saat ini, maukah kamu menjadi pacarku?” aku pun menjawab, ” aku juga mencintaimu. Setelah kita jadian Iqbal pun akhirnya mengantarku pulang. THE END hhe

1 komentar:

  1. Tolong nama, npm, dan kelas di rapikan... karena bercampur dengan cerita...

    BalasHapus