Rabu, 28 Maret 2012

Penalaran deduktif

Nama : Iqbal
NPM : 16209097
kelas : 3EA17

A. PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, yang berpangkal pada suatu peristiwa umum dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori hipotesis, definisi opeasional, instrument dan operasionalisasi.
Paragraf deduktif yaitu paragraph yang di awali dengan menyebutkan masalah-masalah umum, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraph umum-khusus dan paragraph deduktif mempunyai kalimat utama di awal paragraph.
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme ini disusun dalam dua proporsi atau lebih dan sebuah kesimpulan. Dalam penalaran deduktif terdapat empat macam silogisme yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatife dan silogisme entimen.
a. Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebuut premis minor dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.
Contoh :
Semua manusia membutuhkan air
Andi adalah manusia
Andi membutuhkan air

b. Silogisme hipotesis
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berposisi conditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden simpulannya juga menolak anteseden.
Contoh :
My : Jika hari ini cerah, saya akan kerumah pacar
Mn :Hari in cerah
K : Jadi saya akan kerumah pacar

c. Silogisme alternatife
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatife yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatife simpulannya akan menolak alternatife yang lain.
Contoh :
My : Bapak gayus berada di Bali atau Bandung
Mn : Bapak gayus berada di Bali
K : Jadi, bapak gayus tidak berada di Bandung

d. Silogisme entimen
Silogisme ini jarang dipakai makanya jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik tulisan maupun lisan, yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Pu : Jika andi tidak makan kue, andi akan dimarahi rudi
Pk : Andi mau makan kue
K : Andi tidak dimarahi rudi

B . KASUS
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Pikiran pokok ada pada di awal paragraph jadi disebut paragraph deduktif.
(Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi).

2 komentar: