Minggu, 30 Oktober 2011

Air Minum Dalam Kemasan

Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ) sekarang ini sudah menjadi kebutuhan sehari hari. AMDK telah di konsumsi oleh berbagai kalangan, dari kalangan bawah sampai dengan kalangan atas, dari buruh kasar di jalanan sampai dengan para eksekutif di gedung bertingkat di kawasan bisnis elit. Dalam prakteknya konsumsi terhadap AMDK didasarkan pada persepsi konsumen terhadap AMDK. Ada yang mempersepsikan positif maupun negatif. Namun dari semua persepsi tersebut ada suatu benang merah yang terjalin, yaitu bahwa konsumen mempunyai sudut pandang atau perspektif yang sama atau kurang lebih sama terhadap latar belakang mereka membeli AMDK.
Berdasarkan uraian diatas identifikasikanlah sudut pandang konsumen yang dimaksud dalam uraian diatas dan apakah sudut pandang tersebut telah mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian AMDK ? Jelaskan jawaban anda

JAWAB :
Pernah heran kenapa banyak orang suka membeli dan minum minuman dalam kemasan. Terutama air dalam kemasan. Padahal air dengan mudah dapat kita dapat dan proses menyehatkannya juga cukup mudah, hanya dengan memasaknya dengan suhu tertentu sudah bisa sehat diminum. Ditambah lagi kenyataan bahwa perekonomian sedang naik turun, namun masih banyak orang yang membeli minuman dalam kemasan. Maka dari itu dibuat lah AMDK. Semua mahluk hidup tidak bisa hidup tanpa air begitupun manusia, karena air adalah sumber kehidupan di bumi. Dalam kehidupan sehari- hari manusia tidak lepas dari air. Menurut pendapat saya dengan ada nya AMDK kita bisa lebih praktis untuk mendapatkan konsumsi air setiap hari , tidak perlu susah2 untuk memasak nya. Didalam ilmu kesehatan dokter mengharuskan kita untuk minum 8 gelas air mineral dalam 1 hari. Selain itu air mineral juga berfungsi untuk membersihkan ginjal dan juga membuat tubuh kita jadi lebih segar serta banyak lagi manfaat yang di hasilkan olehnya. Jadi pada masa sekarang ini AMDK sangat dibutuhkan oleh masyarakat di berbagai kalangan, selain praktis AMDK juga sangat menyehatkan.

Minggu, 02 Oktober 2011

Bab I. Tinjauan tentang ilmu budaya dasar

Nama : Iqbal
Npm : 16209097
Kelas: 3EA17

BAB I : Tinjauan tentang Ilmu Budaya Dasar
A. Pendahuluan
Mata Kuliah IBD merupakan suatu mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai kehidupan, kebudayaan suatu masyarakat, serta segala permasalahan yang dihadapi manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Jadi secara singkat dapatlah dikatakan setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
1. Minat kebiasaan menyelidiki apa yang terjaid di sekitar nya dan di lingkungan luar.
2. Kesadaran akan pola – pola yang dianutnya
3. Keraelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai – nilai yang dianutnya
4. keberanian moral untuk mepertahanakan nilai – nilai yang dirasanya sudah dapat dipertanggung jawabkan
Latar belakang IBD dalam konteks budaya dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah berikut:
a. Keanekaragaman Indonesia baik suku maupun budaya yang tidak lepas dari rasa primordialisme
b. Kegiatan pembangunan yang berakibat pada perubahan dan pergeseran nilai budaya yang berdampak pada pengaruhnya terhadap manusia
c. Kondisi kehidupan manusia yang berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

B. Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun non eksakta.
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa Pancasila yang tercemin pada keputusan dan tindakannya.
2. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam menyikapi permasalahan diberbagai aspek.
4. Memiliki wawasan budaya yang luas

C. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ), bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semestak
2. Ilmu-ilmu social (social scince), bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ), bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.



D. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut diri sendiri.
Untuk bias menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

E. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada 2 pokok masalah yang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yakni :
1. Berbagai aspek kehidupan seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Melihat kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih, Manusia dan Keindahan
2. Manusia dan Penderitaan, Manusia dan Keadilan
3.Manusia dan Pandangan hidup, Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
4. Manusia dan kegelisahan, Manusia dan harapan